Inilah Pendidikan Karakter - Tidak semua orang faham tentang pentingnya pendidikan karakter, hanya seseorang saja yang tanggap dalam mengembangkan dan membangun sebuah karakter. Pendidikan karakter sebaiknya diajarkan saat masih anak-anak agar anak tersebut mempunyai karakter yang baik dimata bangsa dan negara. Pendidikan karakter tidak hanya diajarkan kepada laki-laki dewasa saja tapi wanita juga perlu membangun sebuah karakter.
Lantas nama karakter sendiri menurut kamus bahasa Indonesia memiliki arti ; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Jadi terkadang kita saat melihat seseorang bisa menilai berdasarkan sifat seseorang tersebut, seperti apa karakter dia? Naahhh begitulah yang dimaksud karakter. Karena itu karakter / watak adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup masyarakat, keluarga, bangsa dan negara. Seseorang yang berkarakter baik adalah seseorang yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
Commitment sebagai salah satu wujud akhlak, hanya muncul apabila pada setiap orang dalam bekerja memiliki 3 prinsip, yaitu :
1. Kebermaknaan dalam hidup (meaning / meaningful)
2. Kebersamaan sebagai anggota (membership)
3. Pengetahuan yang memenuhi syarat untuk menjadi pekerja yang unggul (mastery)
Kebermaknaan hidup hanya akan muncul apabila orang memiliki visi kehidupan yang berarti (arti hidup yang sesungguhnya).
Adanya visi dan misi kehidupan yang benar akan membuat setiap orang memiliki :
- Optimisme (husnudlon)
- Antusiasme (humaasah)
- Passion, semangat hidup yang menggelora (ghiiroh)
Sebagai Ilustrasi untuk membedakan 3 hal diatas, dapat dibuat perbandingan sebagai berikut :
Ada tiga orang tukang batu yang bekerja dengan gaji Rp. 80.000,- sehari. Ketika ketiga tukang batu itu ditanya bagaimana mereka melihat makna pekerjaannya, jawabannya sangat bervariasi:
Apakah makna pekerjaan anda saat ini?
Apakah sekadar mencari "makan" atau sekedar mencari "makna", kalau pekerjaan saat ini hanya untuk untuk mencari makan maka hidup sangat tidak bermakna.
Ilustrasi lain, ada tiga orang pekerja ditanya apa makna pekerjaannya sebagai karyawan? Inilah jawaban mereka:
Pekerjaan A : " Hanya buat cari nafkah, karena tidak ada pekerjaan lainnya."
Pekerjaan B : "Karena senang bekerja bertemu orang banyak"
Pekerjaan C : "Ingin mempersiapkan kehidupannya dengan baik sehingga memiliki kemampuan yang dapat bermanfaat bagi dirinya, orang lain, agama dan negaranya serta dapat terhindar dari hidup yang tidak memiliki tujuan karena tidak punya pendidikan yang memadai."
Agar dalam menjalani proses perubahan bisa langsung dengan tetap mempertahankan norma yang dibenarkan secara religius maupun sosial, maka dalam proses perubahan perlu dibangaun terlebih dahulu beberapa karakter dengan ciri dasar sebagai berikut:
Pentingnya Karakter*
Tanpa / Minim Karakter
1. Melakukan yang Termudah
2. Dikuasai emosi
3. Mencari Alasan
4. Mendapat tantangan / cobaan lalu berhenti
5. Tergantung motivasi eksternal
6. Tidak ada kesesuaian antara kata dan tindakan
Punya Karakter
1. Melakukan yang benar
2. Dikuasai Nilai
3. Mencari Solusi
4. Mendapat tantangan / cobaan tetap bertahan
5. Tergantung motivasi eksternal
6. Ada kesesuaian antara kata dan tindakan
*Robert A. Cook
Sumber : Pendidikan Karakter by Untuk Sahabat
Lantas nama karakter sendiri menurut kamus bahasa Indonesia memiliki arti ; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Jadi terkadang kita saat melihat seseorang bisa menilai berdasarkan sifat seseorang tersebut, seperti apa karakter dia? Naahhh begitulah yang dimaksud karakter. Karena itu karakter / watak adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup masyarakat, keluarga, bangsa dan negara. Seseorang yang berkarakter baik adalah seseorang yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
Commitment sebagai salah satu wujud akhlak, hanya muncul apabila pada setiap orang dalam bekerja memiliki 3 prinsip, yaitu :
1. Kebermaknaan dalam hidup (meaning / meaningful)
2. Kebersamaan sebagai anggota (membership)
3. Pengetahuan yang memenuhi syarat untuk menjadi pekerja yang unggul (mastery)
Kebermaknaan hidup hanya akan muncul apabila orang memiliki visi kehidupan yang berarti (arti hidup yang sesungguhnya).
Adanya visi dan misi kehidupan yang benar akan membuat setiap orang memiliki :
- Optimisme (husnudlon)
- Antusiasme (humaasah)
- Passion, semangat hidup yang menggelora (ghiiroh)
Sebagai Ilustrasi untuk membedakan 3 hal diatas, dapat dibuat perbandingan sebagai berikut :
Ada tiga orang tukang batu yang bekerja dengan gaji Rp. 80.000,- sehari. Ketika ketiga tukang batu itu ditanya bagaimana mereka melihat makna pekerjaannya, jawabannya sangat bervariasi:
- Tukang batu A mengatakan pekerjaan saya "menyusun bata menjadi tembok"
- Tukang batu B mengatakan pekerjaan saya "membuat rumah kecil tempat berteduh"
- Tukang batu C mengatakan pekerjaan saya " membuat rumah ibadah yang sangat indah dan semua orang kagum melihatnya"
Apakah makna pekerjaan anda saat ini?
Apakah sekadar mencari "makan" atau sekedar mencari "makna", kalau pekerjaan saat ini hanya untuk untuk mencari makan maka hidup sangat tidak bermakna.
Ilustrasi lain, ada tiga orang pekerja ditanya apa makna pekerjaannya sebagai karyawan? Inilah jawaban mereka:
Pekerjaan A : " Hanya buat cari nafkah, karena tidak ada pekerjaan lainnya."
Pekerjaan B : "Karena senang bekerja bertemu orang banyak"
Pekerjaan C : "Ingin mempersiapkan kehidupannya dengan baik sehingga memiliki kemampuan yang dapat bermanfaat bagi dirinya, orang lain, agama dan negaranya serta dapat terhindar dari hidup yang tidak memiliki tujuan karena tidak punya pendidikan yang memadai."
Karena dunia ini berubah terus, maka manusia juga berubah.
- Mengapa berubah?
- Berubah kemana?
- Untuk apa berubah?
- Apa yang perlu diubah?
- Siapa yang perlu berubah?
- Bagaimana (cara) berubah?
Agar dalam menjalani proses perubahan bisa langsung dengan tetap mempertahankan norma yang dibenarkan secara religius maupun sosial, maka dalam proses perubahan perlu dibangaun terlebih dahulu beberapa karakter dengan ciri dasar sebagai berikut:
Pentingnya Karakter*
Tanpa / Minim Karakter
1. Melakukan yang Termudah
2. Dikuasai emosi
3. Mencari Alasan
4. Mendapat tantangan / cobaan lalu berhenti
5. Tergantung motivasi eksternal
6. Tidak ada kesesuaian antara kata dan tindakan
Punya Karakter
1. Melakukan yang benar
2. Dikuasai Nilai
3. Mencari Solusi
4. Mendapat tantangan / cobaan tetap bertahan
5. Tergantung motivasi eksternal
6. Ada kesesuaian antara kata dan tindakan
*Robert A. Cook
Sumber : Pendidikan Karakter by Untuk Sahabat